oleh: Abdillah Mundir, SE, MM
Universitas Yudharta Pasuruan
Sejarah Perusahaan Royal
Philips Electronics
Perusahaan ini dimulai pada tahun 1891
oleh Gerard Philips. Siapapun tahu, kalo Philips terkenal sebagai produsen
lampu. Saat ini Royal Philips Electronics yang bermarkas di Amsterdam.
Pabrik pertama Philips, kini telah menjadi museum. Era 1920-an, di pabrik
inilah Philips mulai memproduksi berbagai jenis produk seperti pisau cukur
listrik Philipshave.
Pisau cukur ini cukup laris manis di AS dengan nama Norelco. Philips mulai
masuk sebagai produsen ponsel pada sekitar tahun 1996. Dibawah bendera Philips
Consumer Communications (PCC).
Tepat pada 27 Juni 2001, Gerard
Kleisterlee, CEO Philips mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan produksi
ponselnya serta mengalihkan unit riset dan pengembangan ponselnya kepada China
Electronics Corporation, rekanan bisnisnya dari China. Apa yang dilakukan oleh
Jan Timmer kali ini bisa jadi didasari oleh lemahnya minat masyarakat Eropa
terhadap Ponsel Philips. Maklum saja, saat itu pasar ponsel dominasi oleh trio
raksasa Siemens, Nokia dan Ericsson yang tak terkalahkan oleh merk baru.
Keputusan Frits Philips ini ternyata
cukup tepat, Tak heran bila pada tahun 2004, perusahaan ini berhasil membukukan
keuntungan sekitar 30,3 juta. Sebuah hasil yang fantastis. Philips
mempekerjakan 161.586 orang di lebih dari 60 negara. Para karyawan ini terbagi
dalam sejumlah divisi: Philips Consumer
Electronics, Philips Semiconductors, Philips Lighting, Philips Medical Systems
dan Philips Domestic Appliances and Personal Care.
Gerard menempatkan Phillips menjadi sebuah produk yang tercipta bagi pelanggan yang berselera tinggi dan enak dipandang mata namun sederhana dan mudah untuk digunakan sehingga mempunyai nilai jual yang tinggi di mata pelanggannya. Dalam menghadapi pasar, Phillips menerapkan differentiation strategy agar produknya mempunyai keunikan tersendiri bila dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya. Phillips menciptakan produk yang jauh lebih awet daripada produk-produk lain. Jika produk lain daya hidupnya hanya mampu 300 jam, maka Phillips mampu bertahan hidup hingga 1000 jam.
Dalam dunia industri, persaingan selalu ada, begitu juga dengan Royal Phillips. General Electric (GE) dan produk-produk China merupakan pesaing yang patut diperhitungkan dalam perjalanan Phillips. Produk China yang dibuat dengan harga yang jauh lebih murah tentu akan merebut pasar yang ada. Akan tetapi Phillips tetap akan bertahan dalam persaingan tersebut karena produk Phillips mempertahankan kualitasnya yang jauh di atas produk-produk pesaingnya.
Segmentasi pasar yang dituju oleh Phillips adalah konsumen yang memilih kualitas dari pada harga. Pasar sasaran yang dibidik tak hanya pasar lokal tapi juga internasional. Terbukti dengan adanya cabang-cabang Phillips di hampir setiap negara dan tiap negara merasa bahwa Phillips adalah bagian dari negaranya.
Strategi produk yang dilakukan oleh Phillips adalah dengan menciptakan produk lampu yang berkualitas tinggi. Dalam mempertahankan produknya, Phillips melakukan price strategy berupa penetapan harga yang sesuai dengan apa yang akan didapatkan oleh pelanggan. Meskipun harga sedikit lebih mahal, tapi Phillips memberikan kualitas yang sangat jauh lebih baik daripada produk pesaingnya.
Dalam Strategi Distribusi, Phillips menggunakan metode Indirect Channel. Yaitu dengan mempunyai berbagai cabang outlet di seluruh negara agar pangsa pasar internasional yang menjadi target market terpenuhi. Untuk strategi promosi produknya, Phillips memberikan kebebasan kepada pelanggannya untuk memilih. Phillips menggunakan metode Comparative Advertising, pelanggan dapat memilih produk yang murah tapi daya tahan kurang atau lebih memilih Phillips yang agak mahal sedikit tapi daya tahan jauh di atas produk lainnya.
Sumber :
No comments:
Post a Comment